Jumat, 12 April 2013

TOKOH DAN TEKNIK PENOKOHAN


           
TOKOH
Apakah itu tokoh? Tokoh dapat merupakan orang, binatang, benda, dan lain lainnya, yang direpresentasikan dalam suatu karya fiksi atau non-fiksi. Dalam sebuah karya fiksi biasanya terdapat dua macam karakter, yaitu tokoh statis dan tokoh dinamis.  

Tokoh Statis
Tokoh statis merupakan tokoh yang karakternya tidak berkembang, dari awal sampai akhir cerita. Tokoh statis adalah tokoh pembantu dalam suatu cerita, yang tidak mengalami perubahan karakter yang berarti sepanjang cerita. Karakter tokoh statis tidak akan terpengaruh oleh adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungannya. Karakter tokoh statis tidak akan berkembang karena pengarang dibatasi oleh ruang dan waktu. Pengarang melakukan hal ini agar perhatian pembaca lebih terpusat pada tokoh utama, sehingga perhatian pembaca tidak terpecah pada tokoh lain.
Tokoh pembantu biasanya adalah karakter  statis, yang tidak digambarkan secara detail oleh penulis, sehingga perubahan kepribadian dan cara pandangnya tidak pernah terlihat secara jelas.
Ada dua jenis tokoh statis, yaitu tokoh statis hitam dan tokoh statis putih. Pada umumnya, tokoh statis hitam selalu ditujukan untuk tokoh jahat dan tokoh statis putih selalu merupakan tokoh baik. Sepanjang cerita, penulis tidak akan menunjukkan sisi jahat dari tokoh statis putih dan sebaliknya.

Contoh 1: Minah, pembantu Kartini dalam buku Atheis karangan Achdiat K. Mihardja, merupakan seorang tokoh yang statis. Dalam buku ini perkembangan karakternya tidak diceritakan.

Contoh 2: Ayah Hasan dalam buku Atheis karangan Achdiat K. Mihardja, merupakan seorang tokoh statis putih dan Anwar merupakan seorang tokoh statis hitam. Dalam buku ini tidak ada sedikitpun diceritakan sisi jahat dari Ayah Hasan dan juga sebaliknya tidak ada sisi baik pada Anwar.  

Tokoh Dinamis
Tokoh dinamis merupakan tokoh yang karakternya mempunyai sifat yang selalu berubah-ubah dari tempat ke tempat lain, dari waktu ke waktu lain, dan dari situasi ke situasi lain. Tokoh-tokoh dinamis selalu mengalami perubahan atau perkembangan kepribadian dan cara pandang seiring jalannya plot, lingkungan, lingkungan sosial dan sebagainya. Karakter ini biasanya dibuat semirip mungkin dengan realitas kehidupan manusia sesungguhnya, yang mempunyai sifat dan kepribadian kompleks. Perubahan dapat terjadi secara tiba-tiba, hal ini didasarkan pada kejadian dalam cerita tersebut.

Contoh : Hasan, tokoh utama dalam buku Atheis karangan Achdiat K. Mihardja, merupakan tokoh yang paling dtonjolkan dalam novel Atheis. Dalam buku ini perkembangan karakter Hasan, dari awal sampai akhir dapat dilihat dengan jelas.

TEKNIK PENOKOHAN
Teknik penokohan adalah cara pengarang melukiskan atau mendiskripsikan perwatakan tokoh agar dikenali oleh pembaca. Terdapat dua macam teknik penokohan, yaitu teknik penokohan analitik (langsung) dan teknik penokohan dramatik (tidak langsung)

Teknik Penokohan Analitik
Teknik penokohan analitik, atau naratif, adalah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian, deskripsi atau penjelasan oleh sang pengarang.
Tokohnya dihadirkan ke hadapan pembaca dengan tidak berbelit-belit (sifat, watak, tingkah laku, ciri fisik). Teknik penokohan ini sangat sederhana dan ekonomis karena tidak membutuhkan banyak deskripsi. Dengan ini, sang pembaca akan lebih memerhatikan kepada cerita dan plot. Teknik ini mengurangi kesalah pahaman. Namun, sang pengarang harus mempertahankan konsistensi karakter dari tokoh itu. Sang pengarang harus tetap mempertahankan dan mencerminkan pola kedirian tokoh itu.
Cara-cara mempertahankan teknik analitis: konsistensi dalam pemberian sifat, sikap, watak, tingkah laku, dan juga kata-kata yang keluar dari tokoh yang bersangkutan. Namun sisi negatif dari teknik penokohan ini adalah sang pembaca tidak ikut serta secara aktif berpikir dan menafsirkan sendiri karakter-karakter dalam cerita. Tapi dengan ini adanya kemungkinan salah tafsir menjadi kecil.

Contoh teknik penokohan analitik: “Aku tersenyum pahit. Kulihat tangan dan jari-jariku.tulang bersalut kulit semata. Kuraba pipiku: cekung. Pernah badanku berat 58 kilo. Minggu yang lalu Cuma 47 kilo lagi.“ Dari percakapan itu kita tahu bahwa Hasan sangat kurus, dari pemberitahuan sang narator, yaitu Hasan sendiri.

Teknik Penokohan Dramatik
Teknik penokohan dramatik adalah cara penampilan tokoh secara tidak langsung. Pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan serta tingkah laku tokoh.
Untuk mengetahui watak tokoh pembaca harus menafsirkan sendiri ucapan, pikiran, perbuatan, bentuk fisik, lingkungan, reaksi, ucapan dan pendapat karakter tersebut. Penampilan tokoh cerita dengan menggunakan teknik dramatik dilakukan secara tidak langsung. Sang pengarang membiarkan para tokoh untuk memperlihatkan karakter-karakternya melalui tingkah laku, peristiwa yang terjadi, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti kejadian-kejadian yang terjadi di sebuah karya fiksi tidak hanya untuk memperkembangkan plot, tetapi menceritakan pendirian masing-masing tokoh.
Teknik penokohan ini lebih efektif daripada teknik penokohan analitik, karena berfungsi ganda, kaitan yang erat antara berbagai unsur fiksi seperti contoh plot, latar, dan sebagainya. Teknik ini lebih realistik, sangatlah mungkin tokoh berubah karakternya karena pengaruh lingkungan baru, teman baru, pekerjaan, dan lainnya.
Terdapat beberapa jenis wujud penggambaran teknik dramatic, yaitu:
·          Teknik cakapan
Percakapan didalam sebuah karya fiksi tidak hanya dilakukan untuk memajukan plot, tapi juga dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik-karakteristik tokoh yang bersangkutan. Namun sang pembaca hanya akan mendapatkan sepotong sifat kedirian tokoh yang bersangkutan itu.
·          Teknik tingkah laku
Tingkah laku seorang tokoh dapat menunjukkan karakteristik dan kedirian dari tokoh tersebut. Namun tidak semua tingkah laku tokoh menunjukan sifat–sifat tokoh itu, ini disebut tingkah laku yang bersifat netral.
·          Teknik pikiran dan perasaan
Pikiran dan perasaan seorang tokoh dapat menunjukkan kedirian dari tokoh itu. Tokoh sangat mungkin untuk berpura-pura dalam bertingkah laku, tetapi sangatlah tidak mungkin tokoh dapat berpura-pura dengan pikiran dan perasaannya sendiri.
·          Teknik arus kesadaran/ stream of consciousness
Teknik ini berhubungan dengan teknik sebelumnya, teknik pikiran dan perasaan karena keduanya menunjukkan tingkah laku batin tokoh.
·          Teknik reaksi tokoh
Reaksi tokoh terhadap suatu kejadian dapat menunjukan kendirian tokoh itu.
·          Teknik reaksi tokoh lain
Reaksi tokoh-tokoh lain terhadap suatu kejadian yang dilakukan oleh sang tokoh dapat menunjukan kedirian tokoh itu. Dengan kata lain, ini merupakan opini tokoh-tokoh lain terhadap tokoh tertentu.  
·          Teknik pelukisan latar
Tempat dimana suatu cerita terjadi, dapat menunjukkan karakter dari tokoh tersebut.  Pelukisan latar tidak hanya akan menunjukkan karakter tokoh, tetapi juga merupaka awal sebuah cerita.
·          Teknik pelukisan fisik
Penampilan fisik dari tokoh berhubungan langsung dengan ciri-ciri sang tokoh karena sang pengarang mendeskripsikan tokoh itu dengan maksud tertentu. Teknik ini  sangat penting dalam penokohan, karena sangatlah efektif.

Contoh teknik penokohan dramatik: Kita bisa mengetahui sifat Anwar dengan mengetahui cara dia berbicara dan berpakaian.

Daftar Pustaka

Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada UP, 1995. Print.

"Pengertian Tokoh dan Penokohan -." Offers Review and Software Download Free.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar