TOKOH
Apakah itu
tokoh? Tokoh dapat merupakan orang, binatang, benda, dan lain lainnya, yang
direpresentasikan dalam suatu karya fiksi atau non-fiksi. Dalam sebuah karya
fiksi biasanya terdapat dua macam karakter, yaitu tokoh statis dan tokoh
dinamis.
Tokoh Statis
Tokoh
statis merupakan tokoh yang karakternya tidak berkembang, dari awal sampai
akhir cerita. Tokoh statis adalah tokoh pembantu dalam suatu cerita, yang tidak
mengalami perubahan karakter yang berarti sepanjang cerita. Karakter tokoh
statis tidak akan terpengaruh oleh adanya perubahan-perubahan yang terjadi
dalam lingkungannya. Karakter tokoh statis tidak akan berkembang karena
pengarang dibatasi oleh ruang dan waktu. Pengarang melakukan hal ini agar
perhatian pembaca lebih terpusat pada tokoh utama, sehingga perhatian pembaca
tidak terpecah pada tokoh lain.
Tokoh
pembantu biasanya adalah
karakter statis, yang tidak digambarkan
secara detail oleh penulis, sehingga perubahan kepribadian dan cara pandangnya
tidak pernah terlihat secara jelas.
Ada
dua jenis tokoh statis, yaitu tokoh statis hitam dan tokoh statis putih. Pada
umumnya, tokoh statis hitam selalu ditujukan untuk tokoh jahat dan tokoh statis
putih selalu merupakan tokoh baik. Sepanjang cerita, penulis tidak akan
menunjukkan sisi jahat dari tokoh statis putih dan sebaliknya.
Contoh
1: Minah, pembantu Kartini dalam buku Atheis karangan Achdiat K. Mihardja,
merupakan seorang tokoh yang statis. Dalam buku ini perkembangan karakternya
tidak diceritakan.
Contoh
2: Ayah Hasan dalam buku Atheis karangan Achdiat K. Mihardja, merupakan seorang
tokoh statis putih dan Anwar merupakan seorang tokoh statis hitam. Dalam buku
ini tidak ada sedikitpun diceritakan sisi jahat dari Ayah Hasan dan juga
sebaliknya tidak ada sisi baik pada Anwar.
Tokoh Dinamis
Tokoh
dinamis merupakan tokoh yang karakternya mempunyai sifat yang selalu berubah-ubah
dari tempat ke tempat lain, dari waktu ke waktu lain, dan dari situasi ke
situasi lain. Tokoh-tokoh dinamis selalu mengalami perubahan atau perkembangan kepribadian dan cara pandang
seiring jalannya plot, lingkungan, lingkungan sosial dan sebagainya. Karakter
ini biasanya dibuat semirip mungkin dengan realitas kehidupan manusia
sesungguhnya, yang mempunyai sifat dan kepribadian kompleks. Perubahan dapat terjadi secara tiba-tiba, hal ini didasarkan pada
kejadian dalam cerita tersebut.
Contoh
: Hasan, tokoh utama dalam buku Atheis karangan Achdiat K. Mihardja, merupakan
tokoh yang paling dtonjolkan dalam novel Atheis. Dalam buku ini perkembangan
karakter Hasan, dari awal sampai akhir dapat dilihat dengan jelas.
TEKNIK PENOKOHAN
Teknik penokohan adalah cara pengarang melukiskan atau mendiskripsikan
perwatakan tokoh agar dikenali oleh pembaca. Terdapat dua macam teknik
penokohan, yaitu teknik penokohan analitik (langsung) dan teknik penokohan
dramatik (tidak langsung)
Teknik Penokohan Analitik
Teknik
penokohan analitik, atau naratif, adalah cara penampilan tokoh secara langsung
melalui uraian, deskripsi atau penjelasan oleh sang pengarang.
Tokohnya
dihadirkan ke hadapan pembaca dengan tidak berbelit-belit (sifat, watak,
tingkah laku, ciri fisik). Teknik penokohan ini sangat sederhana dan ekonomis karena
tidak membutuhkan banyak deskripsi. Dengan ini, sang pembaca akan lebih
memerhatikan kepada cerita dan plot. Teknik ini mengurangi kesalah pahaman.
Namun, sang pengarang harus mempertahankan konsistensi karakter dari tokoh itu.
Sang pengarang harus tetap mempertahankan dan mencerminkan pola kedirian tokoh
itu.
Cara-cara
mempertahankan teknik analitis: konsistensi dalam pemberian sifat, sikap,
watak, tingkah laku, dan juga kata-kata yang keluar dari tokoh yang
bersangkutan. Namun sisi negatif dari teknik penokohan ini adalah sang pembaca
tidak ikut serta secara aktif berpikir dan menafsirkan sendiri
karakter-karakter dalam cerita. Tapi dengan ini adanya kemungkinan salah tafsir
menjadi kecil.
Contoh
teknik penokohan analitik: “Aku tersenyum pahit. Kulihat tangan dan
jari-jariku.tulang bersalut kulit semata. Kuraba pipiku: cekung. Pernah badanku
berat 58 kilo. Minggu yang lalu Cuma 47 kilo lagi.“ Dari percakapan itu kita
tahu bahwa Hasan sangat kurus, dari pemberitahuan sang narator, yaitu Hasan
sendiri.
Teknik Penokohan Dramatik
Teknik penokohan dramatik adalah cara penampilan tokoh secara tidak
langsung. Pengarang tidak mendeskripsikan
secara eksplisit sifat dan serta tingkah laku tokoh.
Untuk mengetahui watak tokoh pembaca harus menafsirkan sendiri ucapan,
pikiran, perbuatan, bentuk fisik, lingkungan, reaksi, ucapan dan pendapat
karakter tersebut. Penampilan tokoh cerita dengan
menggunakan teknik dramatik dilakukan secara tidak langsung. Sang pengarang membiarkan
para tokoh untuk memperlihatkan karakter-karakternya melalui tingkah laku,
peristiwa yang terjadi, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti kejadian-kejadian
yang terjadi di sebuah karya fiksi tidak hanya untuk memperkembangkan plot, tetapi
menceritakan pendirian masing-masing tokoh.
Teknik penokohan ini lebih efektif daripada
teknik penokohan analitik, karena berfungsi ganda, kaitan yang erat antara
berbagai unsur fiksi seperti contoh plot, latar, dan sebagainya. Teknik ini
lebih realistik, sangatlah mungkin tokoh berubah karakternya karena pengaruh
lingkungan baru, teman baru, pekerjaan, dan lainnya.
Terdapat beberapa
jenis wujud penggambaran teknik dramatic, yaitu:
·
Teknik cakapan
Percakapan
didalam sebuah karya fiksi tidak hanya dilakukan untuk memajukan plot, tapi juga
dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik-karakteristik tokoh yang
bersangkutan. Namun sang pembaca hanya akan mendapatkan sepotong sifat kedirian
tokoh yang bersangkutan itu.
·
Teknik tingkah laku
Tingkah
laku seorang tokoh dapat menunjukkan karakteristik dan kedirian dari tokoh
tersebut. Namun tidak semua tingkah laku tokoh menunjukan sifat–sifat tokoh itu,
ini disebut tingkah laku yang bersifat netral.
·
Teknik pikiran dan
perasaan
Pikiran
dan perasaan seorang tokoh dapat menunjukkan kedirian dari tokoh itu. Tokoh
sangat mungkin untuk berpura-pura dalam bertingkah laku, tetapi sangatlah tidak
mungkin tokoh dapat berpura-pura dengan pikiran dan perasaannya sendiri.
·
Teknik arus
kesadaran/ stream of consciousness
Teknik
ini berhubungan dengan teknik sebelumnya, teknik pikiran dan perasaan karena
keduanya menunjukkan tingkah laku batin tokoh.
·
Teknik reaksi tokoh
Reaksi
tokoh terhadap suatu kejadian dapat menunjukan kendirian tokoh itu.
·
Teknik reaksi tokoh
lain
Reaksi
tokoh-tokoh lain terhadap suatu kejadian yang dilakukan oleh sang tokoh dapat
menunjukan kedirian tokoh itu. Dengan kata lain, ini merupakan opini
tokoh-tokoh lain terhadap tokoh tertentu.
·
Teknik pelukisan
latar
Tempat
dimana suatu cerita terjadi, dapat menunjukkan karakter dari tokoh tersebut. Pelukisan latar tidak hanya akan menunjukkan karakter
tokoh, tetapi juga merupaka awal sebuah cerita.
·
Teknik pelukisan
fisik
Penampilan
fisik dari tokoh berhubungan langsung dengan ciri-ciri sang tokoh karena sang
pengarang mendeskripsikan tokoh itu dengan maksud tertentu. Teknik ini sangat penting dalam penokohan, karena
sangatlah efektif.
Contoh
teknik penokohan dramatik: Kita bisa mengetahui sifat Anwar dengan mengetahui
cara dia berbicara dan berpakaian.
Daftar Pustaka
Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi.
Yogyakarta: Gadjah Mada UP, 1995. Print.
"Pengertian
Tokoh dan Penokohan -." Offers Review and Software Download Free.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar