7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
B. Indikator
·
Mengidentifikasi
ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama
·
Menemukan
unsur-unsur intrinsik ( alur, tema,
penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat
·
Menceritakan
kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri
C. Materi Pokok
Teks hikayat
DIANGKAT KEMBALI JADI RAJA
Alkisah
maka tersebutlah perakataan baginda tatkala ia membuangkan diri itu. Berapa
lamanya ia berjalan itu, maka baginda
pun sampailah kepada sebuah negeri yang amat besar kerajaannya. Maka baginda
pun duduklah diluar kota negeri itu. Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri
itu telah kembalillah ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak, seorang raja
pun tiada. Maka segala menteri dan hulubalang dan orang besar-besar dan orang
kaya-kaya dan rakyat seakaliannyaberhimpunlah dengan musyawaratsekaliannya akan
membeicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja, menggantikan raja yang
telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara maneteri yang banyak
itu, ada seorang mentri yang tua daripada menteri yang banyak itu. . maka ia
pun berkata, katanya “Ada pun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian.
Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak bicara?”
Maka segala menteri dan hulubalang itu
pun tersenyumseraya katanya “Jika sungguh tuan hamba bersaudarakan hamba
sekalian ini, dengan tulus dan ikhlas, hendaklah truan hamba katakana, jika apa
sekalian pun.” Setelah itumaka menteri tua itu berkatalah, katanya
“Bahwasannyahamab ini ada mendengar, tatkala hamba lagi kecil dahulu, erkataan
marhum yan gtua itu; maka sabdanya, marhum itu, “Ada pun akan negeriku ini ,
jikalau tiada lagi rajanya, maka hendaklah dilepaskan gajah kesaktianitu,
barang siapa yang berkenan kepadanya, ia itulah rajakan olehmu, supaya sentosa
di dalannegeri ini.” Setelah didengar oleh sekalian menteridan hulubalang
ituakan kata menteri itu, mak
sekaliannya pun berkenanlah di hatinya kata itu.
Hatta , maka pada ketika yang baik, maka gajah
kesaktian itu pun dikeluarkan orangtlah dengan alatnya. Setelah sudah, maka
segala menteri dan hulubalang dan rakyat sekalian pun seeralah mengiringkan
gajah itu dengan alat kerajaan daripada paying ubur-ubur 1) dan hamparan 2)
daripada suf sakalat ainalbanat 3) di atas gajah itu. Setelah itu maka seket8ka
itu juga sampailah ia kepada tempat baginda dua suami istri itu.
Kalakian
4), maka baginda pun terkejut seraya menetapkan dirinya . maka gajah itu
segeralah dating, emnundukkan kepakanya seolah-olah orang sujud kepada baginda
itu. Maka segala menteri dan hulubalang dan rakyat itu pun bertelut menjunjung
duli seraya berdatang sembah, “Ya tauanku syah alam, patik sekalian memohonkan
ampunberibu-ribu ampun ke bawah duli syah alam yang mahamulia. Adapun patik
sekalian ini telah menyerahkan diri patik, dan negeri inipun patik serahkan ke
bawah syah alam.”
Setelah
baginda mendengan demikian sembah sekalian mereka itu, maka baginda terlalulah
suka citanyq seraya titahnya “Hai sekalian tuan-tuan apa mulanay demian halnya,
tuan-taun ini?”
Maka
sembah segala mentri dan hulubalabng itu, “Ya tuankusyah alam,adapun negri
patik ini telah tiadalah rajanya, telah sudah kembali ke rahmatullahtaala.”
Maka dipersembahkannyalah daripada permulaannya datrang kepada kesudahanny itu.
Syahdan,
maka baginda pun terlalulah sukacita hatinya mendengan sembah sekalian
menteridan hulubalang itu. Maka seketika lagi baginda menceritakan hal
ikhwalnya pergi membuangkan dirinya itu. Setelah segala menteri dan hulubalang dan rakyat
sekaliannya mendengan cerita baginda itu, maka mereka itu pun terlallulah sukacita hatinya, maka
katanya, “Raja besar juga rupanya duli baginda
ini.” Setelah sudah maka sembah segala menteri dan hulubalang dan rakyat
sekaliannya itu, “Baiklah segera tuanku naik ke atas gajah ini, supaya patik sekalian
mengiringkan tuanku ke dalam negeri.”
Arkian,
maka baginda dua suami istri itu pun
naiklah ke atas gajah itu, maka perdana menteri pun mengembangkan paying
kerajaan. Setelajh sudah maka segala hulubalang pun mengerahkan segala rakyat
memalu segala bunyi-bunyian, gegap gempita bunyinya terlalu ramainya. Maka
baginda dua suami istri itu diarak oranglah lalu masuk ke dalam negeri
diiringkan segala menteri dan hulubalang, rakyat hina dena,kecil dan besar, tua
dan muda sekaliannya.
Apabila
sampailah ke istana , maka sekalianya itu pun habislah menjunjung dui baginda.
Arkian, maka bagindapun terlalu adilnya
murahnya serta dengn tegur sapanya akan segala rakyat, jikalau miskin kaya
sekalipun , sama juga kepadanya. Maka negeri itu pun sentosalah. Demikianlah
adanya. (Hikayat Bachtiar)
Dari Bunga Rampai Hikayat Lama, Sanusi Pane
hlm16 Jakarta: Balai Pustaka, 1987
F. Evaluasi
1. sebutkan lima ciri cerita lama.
2. tentukan unsur-unsur intrinsic hikayat di atas.
3. ceritakan kembali dengan bahasamu hikayat di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar