Kamis, 16 Desember 2021

CARA MENULIS PUISI KELAS 10

 CARA MENULIS PUISI

A. Cara Membuat Puisi

1. Cari inspirasi

Jika kamu bingung bagaimana cara membuat puisi dengan mencari inspirasi terlbih dahulu. Kamu bisa mencari inspirasi dari lingkungan sekitarmu, dari cerita temanmu, dari pengalaman pribadimu. Memejamkan mata, berjalan di taman, menikmati pemandangan bisa menjadi salah satu sumber ide pembuatan puisi muncul.

2. Menentukan tema dan kata kunci

Setelah kamu menemukan sesuatu untuk puisimu, cara membuat puisi yang kedua dengan menentukan tema dalam puisimu. Misalnya puisi tentang perasaan cinta seseorang yang sangat dalam. Usahakan untuk lebih spesifik agar pembuatan bait puisi kamu berada dalam jalur yang sesuai dengan tema.

Setelah itu kamu bisa mengekplorasi kata kunci apa yang berhubungan dengan tema tersebut. Misalkan keabadian, kamu bisa mengembangkannya dalam sebuah atau beberapa larik puisi.

3. Gaya Bahasa

Langkah cara membuat puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik. Salah satunya gaya bahasa yang bisa kamu gunakan adalah majas.

Ada berbagai macam majas yang bisa kamu gunakan seperti majas perbandingan, personifikasi, atau majas metafora.

Contoh majas perbandingan

Rambutnya bak mayang yang terurai

Contoh majas personfikasi

Langit sedang berbisik rinduku padamu

 

4. Perhatikan Diksi dan Rima

Cara membuat puisi yang keempat ialah pemilihan diksi dan rima. Diksi atau pemilihan kata menjadi kunci dalam cara membuat puisi. Puisi bagus tentunya terdiri dari pemilihan kata yang sederhana namun bermakna.

Kamu juga bisa menggunakan diksi dengan kata yang jarang di dengar dalam dialog sehari-hari, tetapi tidak menutup kemungkinan dengan menggunakan diksi kata-kata yang sering digunakan dalam sehari-hari.

Puisi akan terlihat lebih menarik dengan rima a-b-a-b, ataupun rima yang lain. Rima sangat berguna untuk pembacaan puisi yang lebih tertata. Pembuatan rima bisa merangsang sisi kreativitas untuk mencari kata-kata lain agar dapat memenuhi lantunan di kata sebelumnya.

Contoh rima a-b-ab:

Angin pulang menyejuk bumi

Menepuk teluk menghempas emas

Lari ke gunung memuncak sunyi

Berayun-ayun di atas alas

(Berdiri Aku-Amir Hamzah)

 

5. Segeralah menulis

Cara membuat puisi yang kelima ialah segera menulis. Puisi dapat dimulai dari penggalan bait yang terlintas dalam pikiranmu begitu saja. Cobalah untuk menuliskannya kemudian kembangkan tulisanmu menjadi larik-larik puisi seperti hal yang telah dijelaskan di atas tadi. Puisi menjadi bait-pait hingga menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna.

Ingat kamu tidak sedang menulis surat ataupun sebuah artikel. Jadi usahakan tulisan puisi kamu untuk ringkas, padat dan indah.

 

6. Jangan lupa menulis judul

Judul selalu terletak di bagian awal dalam sebuah puisi. Beberapa orang sebelum menulis puisi terpaku akan langkah awal menulis judul. Oleh karena itu, kamu jangan terus terpaku dalam pembuatan judul, kamu bisa membuat judul yang menarik saat puisi kamu telah jadi.

 

 

B. Metode

Ada beberapa metode untuk memudahkan menulis puisi

1. Cara sandi asma

Tulisan pada awal kata akan membentuk nama tertenu. Biasanya akan muncul nama penyair. Ada tiga sandi asma awal, tengah, dan akhir.

Contoh.

Berupaya meraih hati

Untuk gadis  paling menawan

Dengan segenap dunia dan akal

Indah tak terlupakan

2. Membuat pohon kata

Membuat gambar sket pohon dengan beberapa anak cabang yang ujungnya berdaun. Setelah kita tetapkan tema, misal tentang” kekeringan hutan”.kita buat sket/ gambar sebuah pohon yang bercabang banyak

Mendata kata dari kata hutan Kata “hutan” kita jabarkan dengan beberapa kata yang berkaitan dengan hutan tersebut. Misal : gersang, gundul, kering, ranting, hijau, rusak, sejuk, longsor, gugur,daun,tanah, hujan, kemarau, dll

Menulis kata. Kata-kata tersebut kita tulis pada daun-daun dalam gambar atau bisa juga untuk menarik anak-anak( misal yang akan belajar ini anak sekolah) kata-kata yang ada kaitannya dengan karakter kekeringan yang telah kita data tadi kita tulis dalam guntingan berbentuk daun. Selanjutnya, daun-daun tadi tempelkan pada cabang pohon tersebut. Cabang satu dengan kata kering, cabang dua dengan kata gersang , cabang tiga dan seterusnya.

Mendeskripsikan setiap kata menjadi kalimat indah. Setiap kata kita deskrisikan menjadi kalimat indah, misal: kering kerontang wajahmu kini rantingmu terpangkas oleh tangan-tangan jahil dsb.

Menurut Jabrohim (2009: 55), ada beberapa teknik dalam pembelajaran menulis puisi sebagai berikut.

a.         Carmen figuratum, yakni puisi yang baitnya disusun menyerupai suatu benda, misalnya corong, biola, dan mesin tik.

b.        Calligramme (kaligram), yaitu pola puisi sama seperti carmen figuratum tetapi bentuknya lebih rumit lagi karena kata-kata dalam puisi tersebut tidak selalu tersusun secara horizontal. Kata-kata dalam puisi ini disusun mengikuti bentuk benda yang yang ingin dikemukakan.

c.         Puisi omong kosong, yaitu puisi yang diciptakan oleh penyairnya dengan tujuan utama untuk kelucuan atau humor.

d.        Letrisme, yaitu puisi yang dicipta dengan dasar pikiran bahwa huruf mempunyai hidup sendiri, kepribadian sendiri.

e.         Acrostichon, yaitu puisi yang huruf awal bait-baitnya merupakan sebuah nama. =akrostik

f.         Puisi rhopalis, yaitu puisi yang kata-kata dalam suatu baris jumlah suku katanya satu lebihnya dari kata yang mendahuluinya. = bentuk segitiga siku-siku

Dari macam teknik puisi diatas maka dipilih salah satunya teknik acrostichon/ akrostik. Kata akrostik artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata. Di dalam puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai tiap-tiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang penting.

Puisi akrostik berbeda dengan puisi-puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal. Pola rima dan jumlah angka baris dapat bervariasi dalam puisi akrostik karena puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang mana menjelaskan kata yang dibentuk. Dari penjelasan mengenai puisi akrostik di atas, siswa akan lebih mudah menyusun kata-kata karena sudah ada rangsangan sebelumnya dari huruf awal yang disusun secara vertikal dan membentuk kata.

 

Pembelajaran Menulis Puisi dengan Teknik Akrostik

Sebuah pembelajaran pasti memerlukan ingatan, terutama karena sekitar 70% materi yang telah kita pelajari hari ini bisa terlupakan dalam 24 jam. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui  sebuah cara atau teknik untuk merekam dan supaya ingatan kita kuat.

Kata Akrostik berasal dari kata dalam bahasa Prancis yaitu acrostiche dan dari bahasa Yunani yaitu akrostichis yang artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata (Sudibyo, 2008). Adapun pengertian akrostik menurut beberapa pendapat adalah sebagai berikut.

a)    Menurut Sutisno, akrostik merupakan penggunaan setiap huruf pertama dari suatu kelompok kata dan suku kata-suku kata lainnya sehingga menjadi suatu kalimat.

b)    Menurut Bill Lucas, akrostik adalah sajak atau susuanan kata-kata yang seluruh huruf awal atau akhir tiap barisnya merupakan sebuah kata atau nama diri yang digunakan untuk mengingat hal lain.

c)    Menurut Mario Seto, akrostik adalah kata yang menggunakan huruf pertama untuk membuat satu frase guna membantu mengingat daftar.

d)    Menurut Deasy, akrostik adalah mengingat dengan mengambil huruf depan dari masing-masing kata yang akan diingat.

e)    Menurut Markowitz, akrostik adalah susunan kata yang tidak selalu menggunakan huruf pertama dan tidak selalu menghasilkan singkatan dalam bentuk satu kata, informasi yang diingat dalam akrostik dapat berbentuk kalimat atau frase tertentu.

Dari beberapa pendapat tentang teknik akrostik tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknik akrostik adalah cara yang dilakukan guru untuk memudahkan siswanya mengingat sebuah materi yang sedang diajarkan. Yaitu dengan cara mengambil atau menggunakan huruf awal, tengah, atau akhir dalam sebuah kata tertentu. Misalnya untuk mengingat urutan warna-warni pelangi digunakan dengan teknik akrostik yaitu Mejikuhibiniu yang disusun dari kosakata warna-warna pelangi : merah, jingga, kuning, hijau, nila, dan ungu.

Berikut ini tentang penulisan puisi dengan teknik akrostik :
1. Menulis puisi akrostik sangat mudah dan menyenangkan.
2. Huruf kapital selalu dimulai pada tiap-tiap baris baru.
3. Membaca dan kembali membaca membantu menemukan kata yang baik.
4. Kalimat tidaklah terlalu penting.
5. Masalah kurangnya pemahaman kita dalam perbendaharaan kata, kita dapat melihat kamus.

Dalam menulis puisi akrostik ini, perbendaharaan kata masing-masing berbeda. Pengalaman dalam membaca puisi sangat mempengaruhi hasil tulisan puisi. Semakin banyak dalam membaca puisi, maka semakin banyak pula kata-kata yang akan dipilihnya dan dikembangkan dalam puisinya sehingga hasil karya puisinya pun mempunyai nilai estetika yang semakin tinggi pula.

Adapun cara mengenai pelaksanaannya teknik akrostik menurut Fleisher (2013: 171-174) adalah sebagai berikut.

a.         Guru menyampaikan materi

Sebelum dilakukannya teknik akrostik ini, terlebih dulu guru menerangkan materi-materi secara keseluruhan yang diajarkan kepada peserta didik di kelas. Kemudian pada saat pengenalan sebuah kosakata-kosakata baru, guru memberikan penjelasan tentang teknik akrostik untuk mempermudah siswa menulis puisi yang diajarkan tersebut.

b.        Guru menjelaskan bahwa teknik akrostik yang dimaksud adalah sebuah teknik menulis puisi dengan cara mengambil huruf depan, tengah, atau akhir dalam sebuah kata yang disusun secara vertikal dan dijadikan sebuah puisi. Namun biasanya untuk mempermudah yaitu dengan mengambil huruf depan.

c.         Menyusun menjadi puisi akrostik

Untuk mempermudah dalam menyusun puisi dan menambah keindahan puisi. teknik akrostik dilakukan dengan cara mengambil huruf awal, tengah, atau akhir dalam sebuah kata kemudian dikembangkan menjadi susunan kalimat dalam puisi.

d.        Evaluasi

 

Setelah guru selesai mengajarkan materi ajarnya, pada tahap evaluasi ini guru memberikan sebuah soal atau tes menulis puisi pada materi hari tersebut. Soal atau tes tersebut juga bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi siswa.

Berikut contoh puisi yang bisa jadi sumber referensi 

Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu

Kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan

Kepada hujan yang menjadikannya tiada

 

BIOGRAFI KELAS 10

 KD : 15.1 Mengungkapkan  hal-hal yang menarik dan dapatr diteladani dari tokoh

 

Indikator 1.   Menemukan hal-hal menarik dari tokoh

2. Merefleksikan kehidupan tokoh  dalam diri

3. Meneladani yang baik dari tokoh

BIOGRAFI

Budiyono SMKN 2 Depok

A. Pengertian

Biografi  (bios dan grafem) merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup seseorang berisikan tentang cerita suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya, baik berupa masalahnya ataupun kelebihannya, yang ditulis oleh seseorang/orang lain agar tokoh tersebut dapat diteladani orang banyak. Isi tulisan itu dapat dimulai dari kelahiran sampai dengan kematiannya bila tokoh sudahwafat. Atau dapat juga sebagian hidupnya. Biografi ditulis oleh orang lain. Sedangkan otobiografi (autobiografie) merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri sewaktu masih hidup.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Teks biografi merupakan bentuk teks yang berisi mengenai kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), biografi memuat identitas dan peristiwa yang dialami seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian tentang identitas berisi antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti. Uraian soal peristiwa berisi kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan karier, atau memperjuangkan hidup. Sementara uraian tentang masalah memuat hambatan, tantangan, atau kendala yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Teks biografi termasuk teks naratif.

B. Tujuan

Tujuan penulisan biografi  secara umum adalah memberikan informasi kepada generasi berikutnya mengenai seseorang dengan segala cita-cita , perjuangan, serta keberhasilan dalam hidupnya. Hal itu dimaksudkan agar menjadi pelajaran atau memberi motivasi kepada pembaca dalam hidupnya.

Secara khusus tujuan penulisan biografi bermacam-macam, antara lain agar terkenal, dikenang orang, propaganda politik, pembenaran sejarah, dan lain-lain. Ada juga yang bermaksud mempengaruhi publik misalnya penulisan biografi tokoh politik saat ia berkuasa. Harapannya agar publik yang membaca mengakui dia, dan memilihnya kembali untuk berkuasa atau legimitasi penguasa berikutnya.

 

C. Ciri-ciri Teks Biografi

· Biografi dibuat berdasarkan informasi fakta serta disajikan dalam bentuk narasi

· Faktualnya (fakta) didasarkan pada pengalaman hidup seseorang yang diceritakan dalam tokoh biografi tersebut

· Pengalaman hidup seorang tokoh dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya sehingga dapat menjadi seseorang yang sukses sampai sekarang dapat dijadikan teladan bagi orang lain yang membacanya

 


D. Struktur teks biografi

 Setiap jenis teks akan dibangun atau disusun dengan struktur yang berbeda. Teks biografi yang dibaca diawali dengan orientasi, urutan peristiwa kehidupan tokoh, dan reorientasi. Berikut penjelasannya:

1. Orientasi Dalam teks biografi diawali orientasi dimulai dengan orientasi yang memberi pengenalan tokoh secara umum, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga serta riwayat pendidikan.

2. Peristiwa penting

 Pada struktur teks biografi selajutnya mengenai urutan strukur kehidupan tokoh yang akan ditulis. Pada bagian tersebut akan dijelaskan mengenai suka duka yang dialami tokoh dan bagaimana bisa menjadi seperti sekarang ini.

3. Reorientasi

Reorientasi merupakan bagian akhir pada teks biografi. Di mana berisikan mengenai pandangan atau kesimpulan penulis terhadap tokoh tersebut. Bagian reorientasi sifatnya opsional, artinya boleh ada dan boleh tidak ada. Unsur kebahasaan Ada beberapa unsur kebahasaan yang harus diperhatikan dalam membuat teks biografi.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

· Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau

· Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh

· Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami

· Banyak menggunakan kata sifat untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat tokoh. Contoh: kata sifat untuk mendeskripsikan watak tokoh seperti genius, rajin, ulet.

· Kata hubung Kata hubung merupakan kata yang memiliki fungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata lain. Dengan keberadaan kata hubung akan membuat kalimat menjadi enak saat dibaca. Dalam kata hubung dibagi menjadi dua, yakni konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah penghubung yang berfungsing untuk menyambung satu klausa dengan klausa lain yang masih ada di dalam sebuah kalimat. Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain dan dipisah oleh titik.

· Rujukan kata, Rujukan kata adalah kata yang merujuk pada pada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya. Rujukan kata memiliki fungsi agar penulis tidak mengulang-ulang sebuah kata yang sama. Penanda waktu, tempat dan cara Pada teks biografi terdapat kata yang berfungsi menunjukkan peristiwa, waktu, dan tempat. Penanda bisa memberikan variasi dalam membuat teks biografi yang tidak membosankan bagi pembaca. 

F. Manfaat membaca biografi

1. Menemukan informasi mengenai tokoh yang sedang dibaca.

2. Meneladani semangat perjuangan dan cita-citanya

3. Memberikan dorongan dan inspirasi semangat hidup

4. Mengenang pribadi, jasa, dan kepahlawanan tokoh.

 

G. Isi Biografi

1. Data pribadi tokoh (semakin rinci semakin baik)

2.  Hubungan tokoh dengan keluarga, tetangga, serta teman saat hidup

3. Prinsip hidup, cita-cita dan perjuangan

4. Hasil perjuangnan yang telah dan belum dicapai.

 

H. Cara Pemerolehan Data tokoh untuk menulis 

1. Memperoleh data dari keluarga (orangtua, saudara)

2. Memperoleh data dari teman-teman/tetangga/orang lain

3. Memperoleh data dari buku yang ia tulis, surat, serta catatan lain

4. Memperoleh data dari hasil perjuangan (bangunan fisik, ajaran, filosofi)


 

Rujukan sumber Ruang Guru

 

 

 

 

 

DEBAT KELAS 10

 KD : 15.1 Mengungkapkan  hal-hal yang menarik dan dapatr diteladani dari tokoh

 

Indikator 1.   Menemukan hal-hal menarik dari tokoh

2. Merefleksikan kehidupan tokoh  dalam diri

3. Meneladani yang baik dari tokoh

BIOGRAFI

Budiyono SMKN 2 Depok

A. Pengertian

Biografi  (bios dan grafem) merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup seseorang berisikan tentang cerita suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya, baik berupa masalahnya ataupun kelebihannya, yang ditulis oleh seseorang/orang lain agar tokoh tersebut dapat diteladani orang banyak. Isi tulisan itu dapat dimulai dari kelahiran sampai dengan kematiannya bila tokoh sudahwafat. Atau dapat juga sebagian hidupnya. Biografi ditulis oleh orang lain. Sedangkan otobiografi (autobiografie) merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri sewaktu masih hidup.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Teks biografi merupakan bentuk teks yang berisi mengenai kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), biografi memuat identitas dan peristiwa yang dialami seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian tentang identitas berisi antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti. Uraian soal peristiwa berisi kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan karier, atau memperjuangkan hidup. Sementara uraian tentang masalah memuat hambatan, tantangan, atau kendala yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Teks biografi termasuk teks naratif.

B. Tujuan

Tujuan penulisan biografi  secara umum adalah memberikan informasi kepada generasi berikutnya mengenai seseorang dengan segala cita-cita , perjuangan, serta keberhasilan dalam hidupnya. Hal itu dimaksudkan agar menjadi pelajaran atau memberi motivasi kepada pembaca dalam hidupnya.

Secara khusus tujuan penulisan biografi bermacam-macam, antara lain agar terkenal, dikenang orang, propaganda politik, pembenaran sejarah, dan lain-lain. Ada juga yang bermaksud mempengaruhi publik misalnya penulisan biografi tokoh politik saat ia berkuasa. Harapannya agar publik yang membaca mengakui dia, dan memilihnya kembali untuk berkuasa atau legimitasi penguasa berikutnya.

 

C. Ciri-ciri Teks Biografi

· Biografi dibuat berdasarkan informasi fakta serta disajikan dalam bentuk narasi

· Faktualnya (fakta) didasarkan pada pengalaman hidup seseorang yang diceritakan dalam tokoh biografi tersebut

· Pengalaman hidup seorang tokoh dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya sehingga dapat menjadi seseorang yang sukses sampai sekarang dapat dijadikan teladan bagi orang lain yang membacanya

 


D. Struktur teks biografi

 Setiap jenis teks akan dibangun atau disusun dengan struktur yang berbeda. Teks biografi yang dibaca diawali dengan orientasi, urutan peristiwa kehidupan tokoh, dan reorientasi. Berikut penjelasannya:

1. Orientasi Dalam teks biografi diawali orientasi dimulai dengan orientasi yang memberi pengenalan tokoh secara umum, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga serta riwayat pendidikan.

2. Peristiwa penting

 Pada struktur teks biografi selajutnya mengenai urutan strukur kehidupan tokoh yang akan ditulis. Pada bagian tersebut akan dijelaskan mengenai suka duka yang dialami tokoh dan bagaimana bisa menjadi seperti sekarang ini.

3. Reorientasi

Reorientasi merupakan bagian akhir pada teks biografi. Di mana berisikan mengenai pandangan atau kesimpulan penulis terhadap tokoh tersebut. Bagian reorientasi sifatnya opsional, artinya boleh ada dan boleh tidak ada. Unsur kebahasaan Ada beberapa unsur kebahasaan yang harus diperhatikan dalam membuat teks biografi.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

· Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau

· Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh

· Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami

· Banyak menggunakan kata sifat untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat tokoh. Contoh: kata sifat untuk mendeskripsikan watak tokoh seperti genius, rajin, ulet.

· Kata hubung Kata hubung merupakan kata yang memiliki fungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata lain. Dengan keberadaan kata hubung akan membuat kalimat menjadi enak saat dibaca. Dalam kata hubung dibagi menjadi dua, yakni konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah penghubung yang berfungsing untuk menyambung satu klausa dengan klausa lain yang masih ada di dalam sebuah kalimat. Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain dan dipisah oleh titik.

· Rujukan kata, Rujukan kata adalah kata yang merujuk pada pada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya. Rujukan kata memiliki fungsi agar penulis tidak mengulang-ulang sebuah kata yang sama. Penanda waktu, tempat dan cara Pada teks biografi terdapat kata yang berfungsi menunjukkan peristiwa, waktu, dan tempat. Penanda bisa memberikan variasi dalam membuat teks biografi yang tidak membosankan bagi pembaca. 

F. Manfaat membaca biografi

1. Menemukan informasi mengenai tokoh yang sedang dibaca.

2. Meneladani semangat perjuangan dan cita-citanya

3. Memberikan dorongan dan inspirasi semangat hidup

4. Mengenang pribadi, jasa, dan kepahlawanan tokoh.

 

G. Isi Biografi

1. Data pribadi tokoh (semakin rinci semakin baik)

2.  Hubungan tokoh dengan keluarga, tetangga, serta teman saat hidup

3. Prinsip hidup, cita-cita dan perjuangan

4. Hasil perjuangnan yang telah dan belum dicapai.

 

H. Cara Pemerolehan Data tokoh untuk menulis 

1. Memperoleh data dari keluarga (orangtua, saudara)

2. Memperoleh data dari teman-teman/tetangga/orang lain

3. Memperoleh data dari buku yang ia tulis, surat, serta catatan lain

4. Memperoleh data dari hasil perjuangan (bangunan fisik, ajaran, filosofi)


 

Rujukan sumber Ruang Guru