16.2 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)
Salah
satu jenis karya sastra yang cukup diminati kalangan remaja adalah
cerpen.Dengan ceritanya yang pendek dan tidak terlalu kompleks,cerpen
cocok dijadikan bacaan di waktu senggang.Berawal dari kegemaran membaca ,
banyak pembaca yang kemudian tertarik untuk mencoba mengarang cerpen
sendiri.
Menulis
cerpen ternyata tidak sesulit yang dibayangkan.Siapapun yang mampu
menyusun kalimat dengan baik , punya pengalaman hidup, dan mampu
berimajinasi akan mampu mengarang cerpen.Yang penting ,berani
mencoba,tekun berlatih, dan tidak lekas putus.
Cerpen
merupakan cerita yang bersifat khayalan dan kebenarannya hanya sebatas
dalam imajinasi pengarang.Namun,biasanya,cerpen adalah refleksi
kehidupan masyarakat.Cerita yang diangkat merupakan apa yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.Dalam cerpen,terdapat unsure
tema,tokoh,latar,sudut pandang pengarang,dan dialog.
Untuk mengetahui cirri-ciri atau karakteristik cerpen,berdiskusila menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Berdasarkan jumlah kata atau halaman,berapa kira-kira panjang sebuah cerita dapat dikategorikan sebagai cerpen ?
2. Umumnya,dalam sebuah cerpen terdapat banyak tokoh ?
3. Menurutmu,
peristiwa yang dialami tokoh dalam cerpen itu bersifat fakta atau
fiktif ? Apakah dalam cerpen ada kejadian-kejadian yang bersifat
irasional/tidak masuk akal?
4. Bagaimana dengan kisah yang dialami tokoh,terjadi dalam kurun waktu yang panjang atau hanya berlangsung secara singkat ?
5. Bagaimana dengan ruang atau tempat kejadiannya, apakah dibanyak tempat atau hanya di satu dua tempat saja ?
6. Bagaimana alur ceritnya,tunggal atau bercabang-cabang ? Berapa kali terjadi klimaks dalam sebuah cerpen ?
Dari jawaban-jawaban diatas,disimpulkan batasan serta ciri-ciri sebuah cerpen.
Pengalaman
adalah sumber inspirasi yang terus terbarui dan tidak akan pernah habis
digali.Tergantung bagaimana seseorang menggunakan perspektifnya dalam
memandang dan memaknainya.Pengalaman akan suatu peristiwa
kecil,sepele,dan singkat dapat member inspirasi untuk lahhirnya ide
cerita asalkan kita mampu menyelami dan menemukan nilai-nilai yang
tersembunyi dibalik peristiwa.
Pengalaman
tidak selalu datang dari kejadian yang dialami diri sendiri,tetapi juga
bisa berasal dari kehidupan orang lain.Pengalaman dari orang lain itu
bisa diperoleh secara langsung dara narasumbernya.Hal itu terjadi saat
kita mendengarkan seseorang membagi penglaman hidupnya.
Langkah menulis cerpen tidak jauh berbeda dengn mengarang pada umumnya.Berikut ini adalah tahap-tahap penulisan cerpen :
1. Menentukan tema cerpen.
Tema
merupakan permasalahan dasar yang menjadi pusat perhatian dan akan
diuraikan agar menjadi jelas.Tema sangat berkait dengan
amanat/pesan/tujuan yang hendak disampaikan kepadadiri pembaca.Tema
dapat diperoleh dari proses menggali pengalaman-pengalaman yang
mengendap atau refleksi peristiwa yang baru dialaminya.
2. Mengupulkan
data-data,keterangan,informasi,dokumen yang terkait dengan
peristiwa/pengalaman yang menjadi sumber inspirasi cerita.
3. Menentukan garis besar alur atau plot cerita.Secara bersamaan dengan tahap ini,menciptakan tokoh dan menentukan latar cerita.
4. Menetapkan titik pusat kisahan atau sudut pandangan pengarang.
5. Memeriksa ejaan,diksi,dan unsure-unsur kebahasaan lain serta memperbaikinya jika terdapat kekeliruan.
Ada banyak aliran dalam cerpen ,diantaranya adalah :
a. Relialisme yang melukiskan keadaan secara sesungguhnya.
b. Romantisme yang menggunakan perasaan/intuisi untuk mengungkapkan rahasia alam.
c. Naturalisme yang melukiskan kehidupan manusia secara gamblang blak-blakan.
d. Impresionisme yang melukiskan suatu kejadian dan spontan sehingga banyak hal tak terduga.
e. Absurdisme yang menyajikan kisah hidup yang tak terpahami atau nisbih.
1. Mintalan temanmu untuk menuliskan pengalaman dalam dua-tiga paragraf dibukumu.
2. Kembangkanlah ulisan temanmu menjadi sebuah cerpen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar