MEMBACA CEPAT
Dalam membaca cepat dikenal
teknik skimming dan scanning. Sekilas kedua
cara ini sepertinya sama, meskipun sebenarnya berbeda. Skimming dilakukan untuk
melakukan pembacaan cepat secara umum dalam suatu bahan bacaan. Dalam skimming,
proses membaca dilakukan secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok
pikiran utama dalam bahan bacaan sambil memahami tema besarnya. Sementara
scanning adalah mencari satu jenis informasi tertentu dalam bahan bacaan.
Pada tulisan berikut saya akan membahas teknik skimming dan bagaimana
cara memanfaatkannya.
Bayangkan jika Anda harus membaca buku setebal 300 halaman. Apakah yang
harus Anda lakukan terlebih dahulu?
Apakah langsung mulai membaca dari halaman pertama sampai terakhir?
Apakah membaca halaman paling depan, halaman belakang dan daftar isi
terlebih dahulu?
Jika Anda berencana membaca suatu buku dengan halaman yang cukup banyak
misalkan 50 – 300 halaman, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah melihat
sekilas apa yang dibahas dalam buku tersebut. Dalam proses membaca, teknik ini
dikenal dengan istilah melakukan preview atas isi buku. Dan untuk melakukannya digunakan skimming.
Bagaimana
Melakukan skimming?
Skimming dilakukan dengan cara membaca judul bab, sub
bab, dan beberapa alinea pertama dalam setiap bab-nya. Jika buku tersebut
memuat kesimpulan dalam tiap bab, maka Anda dapat pula membaca sekilas
ringkasan tadi.
Fungsi skimming adalah mendapatkan ide utama tentang
topik bacaan, bukan detailnya. Jadi skimming dapat dikatakan berhasil jika Anda
bisa mendapatkan ide pokok dan bisa membayangkan apa yang dibahas dalam
keseluruhan isi buku secara umum.
Proses skimming ini sangat berharga sebelum Anda
membaca secara mendalam halaman demi halaman. Dengan skimming Anda
mempersiapkan otak untuk menghadapi bahan bacaan yang sesungguhnya. Selain itu
skimming juga berguna menciptakan rasa ingin tahu, memastikan apakah buku yang
akan dibaca sesuai dengan yang diharapkan, dan mendapatkan pokok cerita.
Fungsi
Skimming
Selain untuk melakukan pembacaan sekilas, skimming
juga berguna dalam banyak proses membaca lainnya. Adapun beberapa alasan
mengapa skimming dapat dilakukan tanpa harus terlalu khawatir kehilangan makna
adalah:
- Kebanyakan kalimat hanya memiliki beberapa kata penting yang menjadi pembentuk strukturnya. Dengan menghilangkan kata-kata lain yang tidak terlalu penting, maka makna kalimat sudah dapat ditangkap tanpa harus kehilangan makna sesungguhnya. Pada kesempatan yang akan datang saya akan membahas hal ini yang dikenal pula dengan nama telegraphic reading.
- Dalam bahan bacaan yang cukup tebal, tidak semua bagian memiliki tingkat kesulitan yang sama. Ada bagian tertentu yang memang relatif lebih ringan dan mudah dipahami dibandingkan dengan bagian yang lain. Bagian yang ringan dapat dibaca dengan sangat cepat lewat skimming sedangkan bagian yang lebih sulit dibaca secara lebih lengkap dan teliti.
- Ada kata-kata tertentu yang sangat penting dan berperan dalam membentuk struktur kalimat yakni subjek dan predikat. Masing ingat pelajaran bahasa Indonesia dulu? Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (SPOK)? Dengan menguasai struktur kalimat dalam bahan bacaan dan menguasai terutama Subjek dan Predikat, maka inti bacaan sudah dapat dikenali. Karena itu, berfokuslah pada kata benda dan kata kerja. Selain itu, kuasai pula kata-kata penghubung yang bisa mengubah makna kalimat secara nyata jika kata-kata tersebut dihilangkan. Kata-kata tersebut antara lain: tidak, bukan, meskipun, akan tetapi, sebaliknya, pada sisi yang lain, dst.
Proses
Skimming
Karena skimming berguna untuk mendapatkan gambaran
umum suatu bahan bacaan, maka perlu koordinasi yang baik ketika melakukan
skimming dengan otak yang aktif bertanya, menganalisa, membandingkan, serta membuat
kesimpulan.
Oleh karena itu, jangan dianggap skimming seperti
membaca sambil lalu. Sebaliknya, dibutuhkan proses membaca aktif di mana semua
indera yang terlibat bekerja, mulai dari mata, otak, bahkan indra lain seperti
penciuman dan pendengaran. Membaca aktif adalah ketika Anda seolah-olah masuk
ke dalam bahan bacaan itu sendiri dan bisa mendengar, mencium serta merasakan
apa-apa yang dituliskan.
Berikut adalah bagian-bagian penting yang perlu
diperhatikan ketika melakukan skimming:
- Baca cover atau jacket buku yang biasanya menjelaskan tema besar buku tersebut dan mengapa buku tersebut penting buat Anda
- Baca kata pengantar. Banyak orang malas membaca pengantar karena dianggap basa-basi. Hal tersebut keliru. Kata pengantar seringkali sangat penting karena penulis biasanya menjelaskan proses penulisan buku tersebut dari awal sampai selesai serta pendekatan yang digunakannya. Dari kata pengantar Anda bisa mendapat gambaran apakah buku yang sedang dipegang memang layak untuk dibaca sampai selesai atau sebenarnya tidak penting buat Anda. Bagian yang berupa ucapan terima kasih, penghargaan dan sejenisnya bisa dilewatkan.
- Baca daftar isi. Ya, banyak orang juga melewati bagian ini dan langsung melompat ke bab pertama. Ingat, daftar isi memberi gambaran struktur pembahasan dalam buku. Ini akan membantu Anda menguasai bahan bacaan dalam konteks yang besar dan lengkap. Selain itu, tidak setiap bab penting untuk dibaca. Ada bab-bab yang bisa jadi sudah Anda pahami dari buku-buku yang pernah dibaca sebelumnya sehingga bisa dilewatkan atau dibaca sekilas saja. Energi yang lebih besar nantinya dapat difokuskan pada informasi baru yang memang perlu Anda kuasai dari bahan bacaan tersebut.
- Baca judul bab, sub judul dan heading. Amati diagram, gambar dan keterangan tambahan. Secara cepat baca setiap halaman hanya 1-2 detik saja. Baca judul bab, sub judul, heading serta amati secara singkat gambar atau diagram yang menjadi penjelas bab tersebut. Dapatkan ide pokok hanya dari judul tadi. Ingat, Anda juga telah menguasai struktur penulisan ketika mempelajari daftar isi sebelumnya.
Demikianlah teknik skimming yang dapat Anda lakukan
sebelum membaca keseluruhan isi buku dengan lebih detail. Dengan skimming, Anda
dapat menguasai isi buku secara umum dalam tempo yang singkat sekaligus
mempersiapkan diri untuk pembacaan yang lebih menuntuk konsentrasi. Untuk buku
dengan ketebalan 100 halaman, Anda mungkin perlu melakukan skimming sekitar 5-7
menit saja. Dan 5 menit yang dihabiskan tadi akan sangat membantu dalam
pemahaman keseluruhan terhadap konteks bahan bacaan.
Hakikat dan Karakteristik Scanning (Membaca Memindai)
Scanning atau membaca memindai berarti mencari informasi spesifik secara cepat dan akurat. Memindai artinya terbang di atas halaman-halaman buku. Membaca dengan teknik memindai artinya menyapu halaman buku untuk menemukan sesuatu yang diperlukan.
Teknik membaca memindai (scanning) adalah teknik menemukan informasi dari
bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman demi halaman secara merata,
kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Mata
bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat kata demi kata.
Dalam
kehidupan sehari-hari scanning digunakan, antara lain untuk: mencari nomor
telepon, mencari kata pada kamus, mencari entri pada indeks, mencari
angka-angka statistik, melihat acara siaran TV, melihat daftar perjalanan,
mencari makna kata dalam kamus/ensiklopedi, dan menemukan informasi tertentu
yang terdapat dalam daftar.
Karakteristik
membaca memindai (scanning) adalah (1) scanning mencakup pencarian secara cepat
dengan gerakan mata dari atas ke bawah menyapu seluruh teks untuk mencari fakta
khusus, informasi khusus, atau kata-kata kunci tertentu, (2) manfaat scanning
adalah dapat mencari informasi dalam buku secara cepat, (3) scanning merupakan
teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang telah ditentukan pembaca,
(4) pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning
dilakukan, dan (5) pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali
informasi yang dicari.
Scanning
dilakukan dengan cara (1) menggerakkan mata seperti anak panah langsung
meluncur ke bawah menemukan informasi yang telah ditetapkan, (2) setelah
ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan keterangan lengkap dari
informasi yang dicari, dan (3) pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik
berkaitan dengan karakteristik yang dibaca (misalnya, kamus disusun secara
alfabetis dan ada keyword di setiap halaman bagian kanan atas, ensiklopedi
disusun secara alfabetis dengan pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua
kata, dan sebagainya). Dengan pemahaman tersebut diharapkan dapat menemukan
informasi secara lebih cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar