Minggu, 14 April 2013

Hikmah

CERITA HIKMAH DARI AFGHANISTAN

Afghanistan ialah sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung pada pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan politik dan militer, ditambah kondisi cuaca kemarau panjang sehingga menimbulkan kesulitan bagi Negara sejak tahun 1998 s.d. 2001. Sebagian penduduk mengalami krisis pangan, sandang, papan, dan minimnya perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh operasi militer dan ketidakpastian politik. Selain itu inflasi telah menyisakan banyak masalah. Dibalik kemiskinan dan keruwetan hidup tersebut, tersisa sebuah cerita yang dapat memberikan pelajaran bagi kita semua.

Soosan (8 tahun) secara tidak sengaja mendengar orang tuanya sedang membicarakan adik lelakinya Alwan (4 tahun) yang menderita sakit parah. Hanya dengan jalan operasi yang sangat mahal nyawanya bisa terselamatkan, akan tetapi mereka tidak punya biaya. Soosan mendengar ayahnya berkata : “Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya.”

Seketika itu juga Soosan membuka celengannya di tempat yang ia sembunyikan. Dikeluarkannya semua isi celengan itu ke lantai dan menghitungnya. Dengan membawa uang, Soosan menyelinap keluar dan pergi ke apotik. Seorang apoteker bertanya kepada Soosan, “Apa yang kau perlukan?”. Soosan menjawab : “Saya mau menolong adikku, dia sakit dan saya mau membeli keajaiban.” Sang apoteker menjawab pelan “Apa?!”, sambil sedikit bingung. “Ayahku mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwa adikku, jadi berapa harganya?”

Dengan lembut sang apoteker menjawab : “Kami tidak menjual keajaiban adik keciiiil.” Soosan tidak patah semangat, dia tetap merengek : “Tapi saya punya uang, katakan saja berapa harga keajaiban?”

Seorang pria berpakaian rapi mendekat dan bertanya : “Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan adikmu?”. “Saya tak tahu,” jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya. “Saya hanya tahu dia sakit parah dan ayah mengatakan bahwa ia perlu dioperasi. Orang tuaku tak mampu membayarnya, tapi saya punya uang ini.” Laki-laki berpakaian rapi itu bertanya : “Berapa uang yang kamu punya?”. Soosan menjawab dengan yakin : “Lima puluh Afghanis (mata uang Afghanistan).”

“Kebetulan sekali,” kata pria itu sambil tersenyum, Lima puluh Afghanis, harga yang tepat untuk membeli keajaiban, yang dapat menolong adikmu!”

Pria itu mengambil uang Soosan, seraya memegang tangan mungil Soosan : “Bawa saya kepada adikmu, saya mau bertemu dengannya dan orang tuamu.” Pria ini bernama Yamin Mahmood, seorang ahli bedah terkenal di Kabul Afghanistan.

Segera dilakukanlah operasi dengan cepat, dan Alwan kembali ke rumah dalam keadaan sehat. Orangtuanya sangat bahagia. Soosan tersenyum….. Dia tahu pasti berapa harga keajaiban tersebut, Lima puluh Afghanis! Ditambah dengan keyakinan.

HIKMAH CERITA : Dengan usaha, kemauan yang keras, dan do’a yang ihlas. Alloh akan memberikan pertolongan kepada hambanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar