Hikmah
CERITA HIKMAH DARI AFGHANISTAN
Afghanistan ialah sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung
pada pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan
politik dan militer, ditambah kondisi cuaca kemarau panjang sehingga
menimbulkan kesulitan bagi Negara sejak tahun 1998 s.d. 2001. Sebagian
penduduk mengalami krisis pangan, sandang, papan, dan minimnya perawatan
kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh operasi militer dan
ketidakpastian politik. Selain itu inflasi telah menyisakan banyak
masalah. Dibalik kemiskinan dan keruwetan hidup tersebut, tersisa sebuah
cerita yang dapat memberikan pelajaran bagi kita semua.
Soosan (8 tahun) secara tidak sengaja mendengar orang tuanya sedang
membicarakan adik lelakinya Alwan (4 tahun) yang menderita sakit parah.
Hanya dengan jalan operasi yang sangat
mahal nyawanya bisa terselamatkan, akan tetapi mereka tidak punya biaya.
Soosan mendengar ayahnya berkata : “Hanya keajaiban yang bisa
menyelamatkannya.”
Seketika itu juga Soosan membuka celengannya
di tempat yang ia sembunyikan. Dikeluarkannya semua isi celengan itu ke
lantai dan menghitungnya. Dengan membawa uang, Soosan menyelinap keluar
dan pergi ke apotik. Seorang apoteker bertanya kepada Soosan, “Apa yang
kau perlukan?”. Soosan menjawab : “Saya mau menolong adikku, dia sakit
dan saya mau membeli keajaiban.” Sang apoteker menjawab pelan “Apa?!”,
sambil sedikit bingung. “Ayahku mengatakan hanya keajaiban yang bisa
menyelamatkan jiwa adikku, jadi berapa harganya?”
Dengan
lembut sang apoteker menjawab : “Kami tidak menjual keajaiban adik
keciiiil.” Soosan tidak patah semangat, dia tetap merengek : “Tapi saya
punya uang, katakan saja berapa harga keajaiban?”
Seorang pria
berpakaian rapi mendekat dan bertanya : “Keajaiban jenis apa yang
dibutuhkan adikmu?”. “Saya tak tahu,” jawab Sally. Air mata mulai
menetes di pipinya. “Saya hanya tahu dia sakit parah dan ayah mengatakan
bahwa ia perlu dioperasi. Orang tuaku tak mampu membayarnya, tapi saya
punya uang ini.” Laki-laki berpakaian rapi itu bertanya : “Berapa uang
yang kamu punya?”. Soosan menjawab dengan yakin : “Lima puluh Afghanis
(mata uang Afghanistan).”
“Kebetulan sekali,” kata pria itu
sambil tersenyum, Lima puluh Afghanis, harga yang tepat untuk membeli
keajaiban, yang dapat menolong adikmu!”
Pria itu mengambil uang
Soosan, seraya memegang tangan mungil Soosan : “Bawa saya kepada
adikmu, saya mau bertemu dengannya dan orang tuamu.” Pria ini bernama
Yamin Mahmood, seorang ahli bedah terkenal di Kabul Afghanistan.
Segera dilakukanlah operasi dengan cepat, dan Alwan kembali ke rumah
dalam keadaan sehat. Orangtuanya sangat bahagia. Soosan tersenyum…..
Dia tahu pasti berapa harga keajaiban tersebut, Lima puluh Afghanis!
Ditambah dengan keyakinan.
HIKMAH CERITA : Dengan usaha, kemauan yang keras, dan do’a yang ihlas. Alloh akan memberikan pertolongan kepada hambanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar