6 Cara Bijaksana Saat Memberi Kritik
Sebuah kritikan sebenarnya sesuatu yang sangat berharga dan mempunyai
tujuan yang baik. Bila bisa diterima dengan lapang dada, kita akan
mampu mengoreksi kekeliruan yang terjadi dan membuat perbaikan.Bila
tidak, yang terjadi hanya rasa tidak nyaman dan rasa gagal melakukan
tugas.
Sebaliknya, memberi kritik dianggap lebih mudah karena kita
hanya menyampaikan apa yang tidak berkenan dari sisi kita. Padahal
sebenarnya tidak juga. Memberi ataupun menerima kritikan sama-sama
membutuhkan strategi dan kebijaksanaan. Isi kritikan haruslah yang
berhubungan dengan pekerjaan, bukan yang menyangkut pribadi seseorang.
Kritikan
juga seharusnya dilontarkan dengan tujuan agar si penerima kritik
menjadi lebih baik lagi. Karena itulah, menurut Rizky Mahendra, MM,
konsultan manajemen dan pemilik Muliarder Training Center, ada beberapa
prinsip yang perlu digunakan saat kita harus memberikan kritik pada
seseorang:
1. Gunakan strategi puji-kritik-puji.
Memang terdengar agak aneh, tapi dengan begini orang yang Anda kritik
justru merasa tidak tegang atau tersinggung. Awalilah dengan pujian, dan
akhiri pula dengan pujian. Misalnya Anda akan mengkritik seseorang
karena kekurangtelitiannya, katakan, "Saya perhatikan kamu selalu
bekerja dengan penuh semangat, namun alangkah baiknya rasa semangat ini
bisa dilengkapi juga dengan ketelitian dalam menyelesaikan hitungan.
Tapi terus terang, saya salut dengan semangat kerja kamu."
2. Pilih situasi dan kondisi yang tepat.
Saat Anda mau menyampaikan kritik, sebaiknya lihat dulu situasi dan
kondisi yang bersangkutan. Jika yang bersangkutan sudah menampakkan
kondisi stres janganlah Anda tambahkan dengan memberikan kritikan.
Tunggulah hingga waktu dan kondisi yang kondusif. Jika waktunya tidak
tepat, tujuan dari kritik itu pun bisa tidak tercapai.
3. Harus sesuai fakta.
Sebelum mengutarakan kritikan, kita harus yakin dengan apa yang akan
disampaikan. Harus benar-benar paham dengan apa yang akan diutarakan.
Jangan hanya berdasarkan asumsi atau informasi dari orang lain.
4. Atur bahasa tubuh.
Saat memberikan kritikan pada seseorang, berilah kesempatan pada yang
bersangkutan juga untuk mengutarakan alasannya. Saat seseorang mencoba
untuk memberikan penjelasan, bahasa tubuh juga harus mencerminkan sikap
yang terbuka terhadap penjelasan tersebut. Dari sinilah semua masalah
akan menemukan jalan keluarnya.
5. Berikan waktu.
Kritikan bukanlah hukuman, tapi sebuah koreksi agar yang bersangkutan
menjadi lebih baik. Jika yang bersangkutan tidak bisa memberi respons
langsung, berilah dia kesempatan lain. Secara psikologis sangat penting
untuk memberikan ruang waktu antara saat kita memberikan kritikan dan
penjelasan dari yang bersangkutan. Dengan begitu kita akan dinilai masih
mempunyai empati terhadap yang bersangkutan.
Dikritik atau
mengkritik dalam dunia kerja sudah merupakan hal lumrah dan wajar,
karena menyangkut pencapaian sebuah target dan etos maupun etika kerja.
Tetapi, harus dicamkan di sini, jika kritikan sudah di luar jalur
pekerjaan dan sifatnya personal, tidak perlu ditanggapi atau abaikan
saja!
6. Beri/usulkan solusi. Berilah solusi/jalan keluar dengan apa yang Anda kritik. bla mungkinberilah beberapa kemungkinan pemecahan masalah.
Memberikan kritikdengan cara ditulis dapat menggunakan kombinasi cara 1, 3, dan 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar