Rabu, 18 Maret 2015

Alur dan Plot

Alur dan Plot

Pendapat Jan Van Luxemburk yang di-Indonesiakan oleh Dick Hartono mengemukakan bahwa alur atau plot adalah kontruksi yang dibuat pengarang mengenai sebuah deretan peristiwa yang logis dan kronologis saling berkaitan dan yang diakibatkan atau dialami para pelaku ( Hartoko, 1984 :149).
Aminudin (1987 : 83) mendifinisikan alur adalah rangkai cerita yang dibetuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.

S. Tarif menyebutkan bahwa setiap cerita dapat dibagi dalam lima bagian:
  1. Situation (pengarang mulai melukiskan suatu keadaan)
  2. Generating sircumstances (peristiwa ang bersangkut paut mulai bergerak )
  3. Rising action (keadaan mulai memuncak )
  4. Climax (peristiwa-peristiwa mencapai klimaks)
  5. Denonement  (pengarang mulai memberikan pemecahan persoalan dari semua peristiwa) dalam cerita ( tarigan, 1986 : 128).
Didalam memahami buku cerita rekaan dijelaskan pengaluran adalah pengaturan peristiwa membentuk cerita ( sudjiman, 1988 : 31 ).
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengetahui pengaluran dalam sebuah cerita yaitu :
  1. Ad avo, jika sebuah cerita disusun dan dimulai pada awal peristiwa
  2. In medis res, jika cerita dimulai ditengah kisah kemudian dipertautkan dengan semua peristiwa sebelum dan sesudahnya.
  3. Alih bakih atau sorot balik, jika urutan kronologisnya peristiwa- peristiwa yang disajikan dalam karya sastra disela dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar