Pedoman Debat Model PARLEMEN AUSTRALIA
BAB I
FORMAT DEBAT PARLEMEN AUSTRALIA
1. Tujuan Debat
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi bahasa Inggris
-
Memperbaiki kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat, pandangan dan persepsi mereka terhadap berbagai hal
- Mengarahkan siswa agar menjadi lebih kritis, berpikir analitis dan konstruktif
- Mengarahkan siswa agar mampu bertindak sportif
Format debat ini diadopsi dari format debat yang ada di parlemen Australia. Berikut abstraksinya :
- Pihak pertama (Tim Afirmatif) mengajukan sebuah usulan kepada parlemen
- Pihak oposisi (Tim Negatif) menyanggah usulan tersebut
- Masing-masing pihak berusaha meyakinkan Parlemen (Adjudicator) bahwa usulannya yang patut diterima
- Masing-masing pihak mendapat alokasi waktu yang setara untuk mengemukakan pandangannya secara bergantian
- Parlemen (Adjudicartor) melakukan pengambilan suara (voting) untuk memeutuskan usuan mana yang diterim
- Debat dipimpin oleh seorang ketua sidang (Chairperson)
- Tim Afirmatif beranggotakan 3 orang
- Tim Negatif beranggotakan 3 orang
- Ketua sidang didampingi oleh seorang pencatat waktu (Time Keeper)
- Tim juri (Adjudicator) dengan jumlah minimal 3 orang dan harus ganjil
|
|||
- Mendifinisikan topik (motion) yang diajukan
- Memberikan argumentasi yang mendukung
- Menyanggah topik (motion) yang didefinisikan oleh Tim Afirmatif
- Membangun kasus yang melawan argumentasi Tim Afirmatif
- Bila Tim Negatif memandang bahwa definisi yang diajukan oleh Tim Afirmatif tidak sah, Tim Negatif dapat mengajukan keberatan dan mengajukan definisi baru. Namun dalam hal ini tidak dapat dilakukan semata-mata karena Tim Negatif berpandangan bahwa definisinya sendiri yang lebih hebat.
Pidato Utama (Substantial Speech) | Pembicara Pertama Tim Afirmatif (A1) Pembicara Pertama Tim Negatif (N1) Pembicara Pertama Tim Afirmatif (A2) Pembicara Pertama Tim Negatif (N2) Pembicara Pertama Tim Afirmatif (A3) Pembicara Pertama Tim Negatif (N3) | 5 menit |
Pidato Balasan | Balasan Tim Negatif Balasan Tim Afirmatif | 3 menit |
BAB II
PERIHAL ISI DEBAT
1. Motion (Topik) Motion adalah sebuah pernyataan usulan yang akan diperdebatkan. Tim Afirmatif akan memberikan argumentasi untuk mempertahankan usulan/motion tersebut. Sebaliknya, Tim Negatif harus memberikan argumentasi untuk menolak usulan tersebut. 2. Definisi Tim Afirmatif harus mendefinisikan motion yang diajukan dengan :- Memberikan gambaran yag jelas dan lugas mengenai motion yang dibicarakan
- Membatasi lingkup pembicaraan dengan menetapkan batas yang jelas
- Tim Afirmatif memiliki berbagai kemungkinan mendifinisikan motion tersebut, karena motion yang diajukan tersebut bersifat abstrak.
- Tim Afirmatif bisa saja mendefinisikan ‘sesuatu’ sebagai presiden Republik Indonesia
- Dengan demikian motion itu mengandung inti bahwa siapa saja yang ‘naik’ (menerima kekuasaan) sebagai presiden RI suatu waktu harus ‘turun’ (menyerahkan kembali kekuasaannya).
- Oleh karena itu jabatan yang diajukan adalah : ‘Bahwa jabatan kepresidenan RI harus dibatasi sebanyak 2 periode’.
- Tim Afirmatif kemudian harus mengajukan argumentasi mengenai kerusakan yang terjadi bila masa kepresidenan tidak dibatasi serta memberikan bukti-bukti pendukung, misalnya : kontrol pada semua bidang selama pemerintahan rezim yang lalu, dll.
- Harus dapat diperdebatkan (misalnya : memiliki dua sisi yang bertentangan).
- Tidak boleh menyimpang dari topik yang diajukan.
- Relevan
- Tersusun dengan baik
- Konsisten dan logis secara internal (Argumen seorang pembicara tidak boleh kontradiktif dengan argumen pembicara lainnya)
- Jelas, karena sebuah tim pada dasarnya sedang berusaha untuk meyakinkan orang lain bahwa argumentasinya benar.
- Menggunakan bukti-bukti secara efektif.
- sedapat mungkin berikan konfirmasi mengenai fakta yang disampaikan
- Bahas permasalahan dari semua sudut pandang
- Argumentasi dari penguasa bobotnya tidak besar karena penguasa sering membuat kesalahan.
- Persiapkan lebih dari satu kasus. Dalam menyusun definisi, pikirkan berbagai cara pe definisian. Kemudian bangun argumentasi yang dapat digunakan untuk menyanggah kasus tersebut satu persatu.
- Jangan terpaku pada satu kasus karena itu adalah hasil pemikiran anda pribadi.
- Kuantifikasi. Argumentasi menjadi lebih kuat bila dilengkapi dengan data kuantitatif.
- Menunjukkan bahwa argumen lawan didasarkan pada fakta yang salah, atau interpretasi yang salah mengenai suatu fakta.
- Menunjukkan bahwa argumen lawan tidak relevan dengan upaya pembuktian motion.
- Menunjukkan bahwa argumen lawan tidak logis.
- Menunjukkan bahwa meskipun argumen lawan benar namun implikasinya tidak dapat diterima.
- Menunjukkan bahwa meskipun argumen lawan benar namun bobotnya tidak terlalu besar.
- Sebuah argumen lawan dapat saja salah karena fakta dan logikanya. Carilah penjelasannya, bagaimana itu terjadi dan mengapa itu terjadi.
- Sebuah argumen dapat pula kontradiktif dengan argumen pembicara lain dari tim tersebut, atau merupakan pengulangan dari pembicara lain. Maka tunjukkan hal tersebut. Kemampuan anda dalam mencermati pembicaraan tim lawan, dan kemampuan anda untuk mendengarkan sangat berperan.
- Sebuah argumen bisa saja benar tetapi tidak relevan. Cermatilah pembicaraan tim lawan. Sekiranya hal itu tidak ada relevansinya menurut pandangan anda tunjukkan apanya yang tidak relevan dengan apa dan mengapa, serta bagaimana bisa tidak relevan.
BAB III
PEMBAGIAN KERJA TIM
Debat adalah kerja tim, oleh karena itu seharusnya ada pembagian kerja yang jelas antara ketiga pembicara. Sehingga argumen-argumen yang diajukan penyampaiannya dibagi kepada ketiga pembicara atau dengan pengertian lain, pembagian tugas adalah pendistribusian argumen kepada masing-masing pembicara. 1. Pidato utama 1. Pembicara Pertama A1. Pembicara Pertama Tim Afirmative- Mendefinisikan motion
- Menyampaikan benang merah argumentasi Tim Afirmatif
- Memaparkan pembagian kerja tim
- Menyampaikan argumen pertama
- Menyampaikan ringkasan dari pidatonya
- Menanggapi definisi yang disampaikan Tim Afirmatif (Menerima atau menentang)
- Menyanggah A1
- Menyampaikan benang merah argumentasi Tim Negatif
- Memaparkan pembagian kerja Tim Negatif
- Menyampaikan argumen utama
- Menyampaikan ringkasan dari pidatonya
- Menegaskan pokok-pokok utama argumen tim.
- menunjukkan kaitan logis dari argumen tersebut menuju pembuktian benang merah
- Menunjukkan secara lugas kekurangan dari argumentasi tim lawan. Hal ini dapat
- Pembicara tidak boleh menyajikan pokok permasalahan baru, dan tidak boleh juga melakukan penyanggahan terhadap pokok-pokok yang disampaikan dalam pidato.
BAB IV
TEKNIK MERUMUSKAN SEBUAH KASUS
1. Teknik merumuskan kasus Perumusan kasus adalah proses mempersiapkan sebuah kasus untuk diperdebatkan. Kasus adalah kumpulan argumentasi, logika, fakta-fakta, contoh-contoh, dan pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk membuktikan suatu hal. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan sebuah kasus :
- Mendifinisikan suatu motion.
- Mempersiapkan landasan argumen.
- Memberi tugas kepada tiap pembicara mengenai argumen yang akan mereka bawakan dan sekaligus untuk membuktikan suatu motion dalam debat.
- Menemukan dan menganalisa argumen, fakta, contoh-contoh, dan lain-lain. Baik untuk mendukung kasus timnya ataupun untuk menyanggah kasus lawan.
- Mempersiapkan pidato individu.